Papaver somniferum a.k.a. poppy |
Nama Ilmiah : Papaver somniferum
Panggilan : Opium/ Poppy
Dalam Bahasa Indonesia : Apiun
Warna bunga : Pink, ungu, merah, putih
Jenis tanaman : Obat2an, musiman
Tinggi : Beberapa diantaranya dapat tumbuh antara 13-91 cm
Catatan : Beracun.
Opium, apiun,
atau candu (slang Bahasa Inggris: poppy) adalah getah bahan baku narkotika yang
diperoleh dari buah candu (Papaver somniferum L. atau P. paeoniflorum) yang
belum matang.
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa
dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar
satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai
panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu
bunga dnegan kuntum bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah
cerah. Bunga opium sangat indah hingga beberapa spesies Papaver lazim dijadikan
tanaman hias. Buah opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.
Istilah untuk candu yang telah dimasak dan siap untuk
dihisap adalah madat. Istilah ini banyak digunakan di kalangan para penggunanya
bukan hanya sebagai kata nomina tapi juga kata kerja.
Getah poppy |
Produksi
Buah opium yang dilukai dengan pisau sadap akan mengeluarkan
getah kental berwarna putih. Setelah kering dan berubah warna menjadi cokelat,
getah ini dipungut dan dipasarkan sebagai opium mentah.
Opium mentah ini bisa diproses secara sederhana hingga
menjadi candu siap konsumsi. Kalau getah ini diekstrak lagi, akan dihasilkan
morfin. Morfin yang diekstrak lebih lanjut akan menghasilkan heroin. Limbah
ekstrasi ini kalau diolah lagi akan menjadi narkotik murah seperti
"shabu".
Tanaman opium yang berasal dari kawasan pegunungan Eropa
Tenggara ini sekarang telah menyebar sampai ke Afganistan dan "segitiga
emas" perbatasan Myanmar, Thailand, dan Laos.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, Afganistan saat ini
merupakan penghasil opium terbesar di dunia dengan 87%. Laos juga merupakan
salah satu penghasil terbesar.
Hamparan bunga yang indah ini ternyata narkotika ! |
Di Indonesia, bunga poppy yang tidak menghasilkan narkotik
banyak ditanam di kawasan pegunungan seperti Cipanas, Bandungan, Batu, dan
Ijen.
Dalam produksinya dan dalam menopang perdagangan Apiun
secara legal (dibawah lindungan hukum), banyak dibangun ladang Apiun (namun
masih dengan lokasi yang dirahasiakan).
Saat bunga-bunga yg hanya berumur beberapa hari itu sudah
menjadi buah yang masak, penuai akan mulai menuainya dengan cara memotong
tangkai buah tersebut.
Di dalam buah yang kaya kandungan alkaloid tersebut,
terdapat butiran-butiran benih kering sebesar kapsul. Benih inilah yang
kemudian mulai dipasarkan di dunia kuliner.
Fruit Salad with Poppy Seed Dressing <segar> |
Benih dari buah Apiun yang masak sering dipergunakan dalam
membuat ‘snack bagels’. Walaupun ‘bagels’ tidak menimbulkan efek narkotika,
namun setelah dikonsumsi tetap dapat memicu reaksi positif pada tes urine untuk
narkoba.
Bagels opium <enak> |
Apiun untuk narkotika diperoleh dengan cara menyayat buahnya
hingga mengeluarkan getah putih yang lengket. Setelah kering, getah tersebut
akan berubah warna menjadi kecoklatan. Kandungan getah tersebut berisi campuran
narkotika alami alkaloid, termasuk morfin dan kodein. Morfin adalah acetylated untuk
menghasilkan diacetylmorphine (atau lebih dikenal sebagai heroin.
Apiun adalah jenis narkotika yang
paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama
teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah).
Efek dari poppy |
Efek Opium
Pada mulanya, pengonsumsi Apiun akan merasa segar bugar dan
mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama
kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur
pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka Apiun akan menjadi bagian yg
melekat di hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan
fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi Apiun dalam dosis yang biasanya. Dia akan
merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya
akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan
nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya akan
terus menyusut.
sumber : berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar